"Untuk membuat mesin ini, membutuhkan modal, anggarannya sekitar Rp 180 sampai 200 juta. Mesinnya bisa dirakit sendiri, dan Insya Allah bisa mengantisipasi sampah di Kecamatan Wonomulyo," harap dia.
Dua TPA Ditolak Warga
Baca Juga:
Gubernur Sulbar Akui Banyak Pembangunan Tidak Terlaksana dalam 5 Tahun Jabatannya
Dua TPA di Polman mendapat penolakan dari warga karena dianggap mencemari lingkungan. Hingga akhirnya sejumlah masyarakat menutup paksa akses menuju TPA.
Penutupan terjadi TPA di Desa Laliko, Kecamatan Campalagian, Polman, Rabu (12/1). Kehadiran TPA ditolak warga, hingga akses ditutup dengan memasang portal.
"Alasan warga kenapa menolak, karena secara kontur tanah, warga di sini masih mengandalkan air sumur untuk air minum," ucap tokoh pemuda setempat, Ashari Sarmedi, seperti dilansir dari detikNews, Minggu (20/3/22).
Baca Juga:
Lomba MTQ di Mamuju Ditiadakan Gegara Minim Anggaran
"Dikhawatirkan dengan adanya TPA (di Desa Laliko) akan mencemari sumur warga," tandas dia.
Sebelum itu penutupan pertama terjadi di TPA di Desa Amola, Kecamatan Binuang, Minggu (2/1) lalu. TPA ini juga ditutup karena dianggap mengganggu kawasan pemukiman dan mencemari lingkungan.
Sampah Bertebaran