“Setelah dicek ternyata meteranku itu minus 56 persen putarannya itu,” tutur dia.
“Jadi selama ini aku cuma bayar 44 persennya, bayangin berapa tunggakanku,” imbuh pengunggah.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
Kemudian, petugas pun membawa meteran listrik untuk diperiksa di laboratorium PLN.
Saat pemeriksaan, pengunggah dan keluarga turut serta melihat kondisi meteran.
Adapun penuturan pengunggah, meteran tersebut sudah ada sejak 1987. Lantaran sudah tua, semula ia mengira meteran mengalami kerusakan.
“Terus ternyata meteranku ada kabel kecil. Harusnya nggak ada kayak kawat kecil ini. Jadi aliran listriknya katanya harusnya langsung ke meteran, (tapi) dia berputar dulu baru ke meteran,” ungkap pengunggah.
Baca Juga:
PLN Butuh Dana Rp10.953 Triliun demi Net Zero Emission 2060
Pengunggah yang merasa tak pernah menyentuh meteran listrik pun kaget. Kendati demikian, lanjut dia, PLN berprinsip tidak tahu-menahu dan tetap membebankan tagihan kepada pemilik rumah.
Ia melanjutkan, seharusnya PLN memberi diskon atau mengurangi total tagihan susulan yang dibebankan.
Sebab, sebelumnya pengunggah berinisiatif untuk melaporkan kejanggalan tagihan listrik di rumah sejak 2019, tetapi tidak digubris.