WahanaNews-Sulbar | Kasus pelecehan yang dilakukan pimpinan salah satu Madrasah di Kabupaten Mamuju yang melibatkan 9 korban santriwati kembali terkuak dan menjadi sorotan publik.
Menilai hal tersebut, Wakabid Sarinah DPC GMNI Majene, Urfiah Umar mengecam tindakan tersebut.
Baca Juga:
KPK Bongkar Jejak Uang Panas Rp 2,8 Miliar di Rumah Topan Ginting
Serta menyayangkan atas kembali maraknya kasus serupa akhir-akhir ini, khususnya di wilayah Sulawesi Barat (Sulbar).
"Mengenai kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum pimpinan Madrasah terhadap siswanya sendiri di Mamuju tentunya kita mengecam keras hal itu," ucap Urfiah Umar via WhatsApp, Selasa (8/2/2022).
Ia merasa bahwa dengan terkuaknya kasus tersebut tidak terlepas dari keberanian perempuan untuk melawan tindak kekerasan.
Baca Juga:
Iran Siap Hantam Israel, tapi Musuhnya Sedang Bokek dan Kehabisan Rudal
"Tentunya juga sangat salut dan patut mengapresiasi korban yang telah berani melaporkan hal tersebut," lanjut Urfiah, sapaan akrabnya.
Ia menilai, melaporkan ke pihak berwajib merupakan pertimbangan yang sulit bagi para korban.
"Satu hal yang menjadi alasan umum, mereka khawatir akan mendapat respon negatif dari lingkungan sosial mereka, mengingat perspektif masyarakat tentang penyintas kekerasan seksual, mereka banyak yang menyalahkan korban," terangnya.