Tujuannya, kata dia, agar ke depan gerakan cinta posyandu lebih terukur, efektif, dan berdampak nyata pada penurunan angka stunting sekaligus pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulbar.
Keberadaan posyandu, menurut Wagub, bukan hanya sebatas pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga menjadi benteng utama dalam mencegah stunting, memperhatikan gizi balita, hingga memberikan pendampingan kesehatan ibu hamil dan lansia.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kukuhkan Eka Putra Budi Nugroho sebagai Kepala Perwakilan Sulbar
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulbar Yakuf F Solon, menyampaikan bahwa Gerakan Cinta Posyandu itu merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Gubernur Sulbar Suhardi Duka Nomor 37 Tahun 2025 tentang Penguatan Posyandu di Provinsi Sulbar.
Pada Kick Off Gerakan Cinta Posyandu tersebut, kata Yakuf, dibahas sejumlah langkah strategis, diantaranya, peningkatan sarana dan prasarana posyandu, termasuk ketersediaan alat kesehatan dan fasilitas pendukung.
Selain itu, lanjutnya, pelatihan kader posyandu secara berkelanjutan, agar mereka lebih siap memberikan pelayanan yang profesional dan ramah masyarakat.
Baca Juga:
Tiga Nama Calon Sekprov Sulbar Diserahkan Pansel kepada Gubernur Suhardi Duka
Kemudian, kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah daerah, organisasi masyarakat, hingga dunia usaha untuk memperkuat pendanaan dan keberlanjutan program serta kampanye masif Gerakan Cinta Posyandu, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan yang ada.
"Itulah sebabnya Gerakan Cinta Posyandu ini menjadi sangat penting, agar ke depan penanganan stunting lebih terarah dan kolaboratif," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar Harsinah Suhardi yang turut hadir secara daring menyampaikan usulan agar gerakan itu melibatkan Dharma Wanita di setiap OPD agar berkolaborasi dengan PKK dalam membina posyandu di semua tingkatan.