SULBAR.WAHANANEWS.CO, Mamuju - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menargetkan pada 2025 sebanyak 108.322 balita hadir di 2.100 posyandu yang tersebar di enam kabupaten daerah tersebut.
"Tahun ini, kita menargetkan 108.322 orang kehadiran balita di posyandu di enam kabupaten di Sulbar," kata Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga, pada Kick Off Gerakan Cinta Posyandu, di Mamuju, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga:
Bank Indonesia Kukuhkan Eka Putra Budi Nugroho sebagai Kepala Perwakilan Sulbar
Berdasarkan data Pasti Padu, pada Juli 2025 tingkat kehadiran masyarakat di posyandu tercatat 54,59 persen. Angka ini meningkat signifikan pada Agustus 2025 menjadi 68,2 persen atau setara dengan 73.853 orang balita hadir dari total target 108.322 orang
Namun demikian, masih ada 34.469 orang balita yang tidak datang ke posyandu. Dari data tersebut, tercatat 20.384 orang balita atau 27,6 persen masih mengalami stunting yang tersebar di enam kabupaten di Sulbar.
"Memang ada peningkatan aktivitas di posyandu dari 54,59 persen ke 68,2 persen. Tetapi dalam angka itu masih ada kurang 27,6 persen balita yang stunting. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama," jelasnya.
Baca Juga:
Tiga Nama Calon Sekprov Sulbar Diserahkan Pansel kepada Gubernur Suhardi Duka
Wagub menyampaikan bahwa tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah bagaimana meningkatkan kunjungan masyarakat ke posyandu, khususnya di daerah pelosok dengan kondisi medan yang sulit.
"Karena itu saya berharap kita semua bisa bersatu padu mengatasi persoalan di lapangan. Menghadirkan masyarakat di posyandu bukan hal mudah, tetapi harus dilakukan demi masa depan anak-anak kita," katanya.
Ia juga mendorong agar Gerakan Cinta Posyandu itu dijadikan wadah diskusi produktif dengan melibatkan daerah, lembaga terkait, dan masyarakat.
Tujuannya, kata dia, agar ke depan gerakan cinta posyandu lebih terukur, efektif, dan berdampak nyata pada penurunan angka stunting sekaligus pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulbar.
Keberadaan posyandu, menurut Wagub, bukan hanya sebatas pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga menjadi benteng utama dalam mencegah stunting, memperhatikan gizi balita, hingga memberikan pendampingan kesehatan ibu hamil dan lansia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulbar Yakuf F Solon, menyampaikan bahwa Gerakan Cinta Posyandu itu merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Gubernur Sulbar Suhardi Duka Nomor 37 Tahun 2025 tentang Penguatan Posyandu di Provinsi Sulbar.
Pada Kick Off Gerakan Cinta Posyandu tersebut, kata Yakuf, dibahas sejumlah langkah strategis, diantaranya, peningkatan sarana dan prasarana posyandu, termasuk ketersediaan alat kesehatan dan fasilitas pendukung.
Selain itu, lanjutnya, pelatihan kader posyandu secara berkelanjutan, agar mereka lebih siap memberikan pelayanan yang profesional dan ramah masyarakat.
Kemudian, kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah daerah, organisasi masyarakat, hingga dunia usaha untuk memperkuat pendanaan dan keberlanjutan program serta kampanye masif Gerakan Cinta Posyandu, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan yang ada.
"Itulah sebabnya Gerakan Cinta Posyandu ini menjadi sangat penting, agar ke depan penanganan stunting lebih terarah dan kolaboratif," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar Harsinah Suhardi yang turut hadir secara daring menyampaikan usulan agar gerakan itu melibatkan Dharma Wanita di setiap OPD agar berkolaborasi dengan PKK dalam membina posyandu di semua tingkatan.
Menurutnya, dukungan lintas organisasi perempuan akan memperkuat kehadiran dan kualitas layanan posyandu sehingga mampu menekan angka stunting serta meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di Sulbar.
"Jadi, sekitar 2.100 posyandu di Sulbar harus benar-benar dioptimalkan," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]