SULBAR.WAHANANEWS.CO, Mamuju - Sebanyak 18 puskesmas di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami kekurangan alat kesehatan berupa oksigen konsentrator untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Anggota DPR-RI asal Provinsi Sulbar, Ajbar Abdul Kadir, saat melakukan pertemuan dengan Perwakilan Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Irwan Cahyadi di Mamuju, Selasa (8/4/2025), mengatakan kekurangan itu membuat petugas medis kesulitan dalam penanganan pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
Baca Juga:
Tim SAR Evakuasi Satu Korban Hilang Terseret Arus Sungai Masuppu di Mamasa
Menurut dia, oksigen konsentrator merupakan kebutuhan vital dan sangat dibutuhkan bagi pasien, khususnya yang mengalami kasus pneumonia, serangan asma, hingga kegawatdaruratan pernapasan lainnya.
"Kekurangan itu akan memperlambat penanganan pasien dalam kondisi kritis, bahkan dapat meningkatkan risiko kematian," katanya.
Apalagi, kata dia, kondisi puskesmas di kabupaten Mamasa yang terletak di pegunungan Sulbar sekitar 100 kilometer dari Kota Mamuju, lokasinya tersebar di wilayah pegunungan yang jauh dari akses rumah sakit rujukan.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Alokasikan Rp18 Miliar untuk Pembangunan Jalan Majene-Mamasa 2025
Oleh karena itu ia meminta agar masalah itu dapat diatasi untuk membantu pasien yang membutuhkan melalui kebijakan pembangunan yang dapat dikerjasamakan dengan berbagai pihak.
Ia berharap pihak legislatif, eksekutif, serta pihak swasta di daerah sampai ditingkat pusat, dapat bersama membangun sinergi dan kolaborasi dalam mengatasi masalah tersebut, sehingga terjadi pemerataan pelayanan kesehatan yang menyentuh seluruh pelosok negeri.
Ia juga berjanji, akan mendorong Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) agar membantu Kabupaten Mamasa dalam mengatasi kekurangan alkes tersebut.