Sulbar.WahanaNews.co, Mamuju - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merencanakan budidaya ikan air tawar di pegunungan, khususnya di Kabupaten Mamasa, guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Pemprov Sulbar menyusun rencana pengembangan budi daya ikan air tawar karena Sulbar memiliki sumber daya air melimpah di pegunungan yang akan mendukung program tersebut," kata penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Minggu (2/6/2024).
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Mamasa
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar akan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan di Mamasa untuk dialihfungsikan menjadi areal mengembangkan budi daya air tawar, karena lebih menjanjikan meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Komoditi ikan air tawar yang dapat dikembangkan dengan sistem bio flog atau kolam ikan buatan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan yang tidak produktif, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Mamasa, adalah ikan lele dan nila," katanya.
Menurut dia, pengembangan budi daya ikan air tawar tersebut juga sebagai antisipasi untuk menghentikan budaya masyarakat dengan merusak hutan untuk membuka lahan perkebunan, karena dapat mengakibatkan bencana banjir dan longsor yang merugikan masyarakat di Mamasa.
Baca Juga:
Polda Sulawesi Barat Siapkan 1.083 Personel Amankan Kunjungan Presiden Jokowi
"Hutan lindung di Mamasa hanya tersisa sekitar 62 persen dari luas wilayahnya, sehingga tidak boleh dirusak lagi untuk membuka lahan perkebunan dan pertanian baru, karena akan mengakibatkan bencana, sehingga mesti ada alternatif usaha ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yakni budi daya ikan air tawar," katanya.
Ia mengatakan, selain budi daya ikan air tawar, Pemprov Sulbar juga akan meningkatkan sektor peternakan di Mamasa sebagai alternatif ekonomi masyarakat karena sektor peternakan juga tidak akan merusak hutan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]