Serta satu unit mesin penyortir biji kopi (grader), satu unit mesin sangrai kopi (roaster), satu unit pengolah biji kopi menjadi bubuk (grinder), satu unit mesin (packaging) dan satu unit mesin pengayak kopi kepada paguyuban.
Gusti Iwan Darmawan atau yang akrab disapa Iwan Kojal, pemilik Kedai Kopi Jago Jalanan (Kojal) merupakan pelaku usaha dan pegiat kopi kalbar adalah narasumber dalam kegiatan pelatihan.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
Iwan menyebutkan, saat ini di Kabupaten Kayong Utara dan juga Provinsi Kalbar telah banyak pengusaha warung kopi dan sejenisnya.
"Oleh sebab itu, para petani harus menangkap peluang untuk mengisi suplai kopi bubuk bagi para pengusaha warung kopi agar pendapatan meningkat dan tidak hanya menjual batang mentah saja," ungkap Iwan.
"Untuk bersaing, kita tidak bisa bersaing secara tradisional, kita harus bisa menggunakan teknologi tepat guna agar dapat menghasilkan produksi bubuk kopi yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan bantuan dari PLN ini," ujar Iwan bersemangat.
Baca Juga:
5 Penyakit Bisa Menyerah jika Anda Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Ade Putera Hasian, Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP KLB berharap semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi para petani kopi dan dapat meningkatkan taraf perekonomian para petani.
"PLN bersama dengan Tanagupa akan senantiasa memantau perjalanan paguyuban, agar nantinya produksi kopi PA'KOSU ini dapat dinikmati oleh orang banyak dan memberi kesejahteraan bagi para petani secara khusus," ujar Ade di sela kegiatan pelatihan.
Saat ini Rumah Kopi yang akan menjadi sentra produksi dari PA'KOSU bekerja sama dengan BUMDes dari Desa Gunung Sembilan. [afs]