"Kualitas layanan kelistrikan di Kota Singkawang ini sangat baik. Jika ada kendala atau gangguan listrik di lokasi tambak, Petugas PLN dengan sigap datang memperbaiki," jelasnya.
Pria asal Sidoarjo, Jawa Timur ini menyatakan, listrik merupakan faktor utama penggerak usaha yang dijalankan.
Baca Juga:
Viral Jembatan Tikungan 90 Derajat di India, 8 Insinyur Langsung Dicopot
Menurut dia, tanpa listrik yang andal aktivitas usaha akan terhenti, sebab untuk mengatur sirkulasi udara di tambak harus mengoperasikan puluhan motor listrik yang menggerakkan kincir air selama 24 jam penuh. Dengan listrik PLN, dirinya bisa berhemat biaya produksinya sampai 4 kali lipat.
"Tanpa listrik PLN, dapat dipastikan usaha akan terhenti, sebab jika menggunakan mesin genset biasa biaya produksinya akan meningkat sebesar 3 hingga 4 kali lipat," ucapnya.
Saat masa pandemi Covid-19 tidak terlalu berdampak signifikan terhadap usaha yang dijalankan sebab hasil panennya diekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional, seperti Singapura, Jepang, Thailand, dan beberapa negara asing lainnya.
Baca Juga:
Efisiensi Waktu, KAI Commuter Manggarai-Bandara Soetta Kini Hanya 46 Menit
"Dalam setiap kali panen antara masa 70 hingga 120 hari, per kolam tambak dapat menghasilkan udang siap ekspor antara 13 hingga 14 ton. Namun hasilnya tergantung dengan upaya perawatan yang dilakukan, jika perawatannya benar maka hasilnya pun bagus," terangnya.
Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah menyatakan PLN terus berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar aktivitas warga khususnya para pelaku bisnis dan industri dapat berjalan dengan aman dan lancar.
"Silakan para pelaku usaha fokus pada pengembangan usahanya, biar kami yang urus listriknya," kata Meidiansyah.