"Kualitas layanan kelistrikan di Kota Singkawang ini sangat baik. Jika ada kendala atau gangguan listrik di lokasi tambak, Petugas PLN dengan sigap datang memperbaiki," jelasnya.
Pria asal Sidoarjo, Jawa Timur ini menyatakan, listrik merupakan faktor utama penggerak usaha yang dijalankan.
Baca Juga:
Kaget Saat Diperiksa Kejagung, Ahok: Banyak Hal yang Baru Saya Ketahui
Menurut dia, tanpa listrik yang andal aktivitas usaha akan terhenti, sebab untuk mengatur sirkulasi udara di tambak harus mengoperasikan puluhan motor listrik yang menggerakkan kincir air selama 24 jam penuh. Dengan listrik PLN, dirinya bisa berhemat biaya produksinya sampai 4 kali lipat.
"Tanpa listrik PLN, dapat dipastikan usaha akan terhenti, sebab jika menggunakan mesin genset biasa biaya produksinya akan meningkat sebesar 3 hingga 4 kali lipat," ucapnya.
Saat masa pandemi Covid-19 tidak terlalu berdampak signifikan terhadap usaha yang dijalankan sebab hasil panennya diekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional, seperti Singapura, Jepang, Thailand, dan beberapa negara asing lainnya.
Baca Juga:
Polres Jakbar dan Media Bagi-bagi Takjil, Buka Puasa Bersama hingga Beri Santunan, Wujud Kepedulian kepada Masyarakat
"Dalam setiap kali panen antara masa 70 hingga 120 hari, per kolam tambak dapat menghasilkan udang siap ekspor antara 13 hingga 14 ton. Namun hasilnya tergantung dengan upaya perawatan yang dilakukan, jika perawatannya benar maka hasilnya pun bagus," terangnya.
Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah menyatakan PLN terus berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar aktivitas warga khususnya para pelaku bisnis dan industri dapat berjalan dengan aman dan lancar.
"Silakan para pelaku usaha fokus pada pengembangan usahanya, biar kami yang urus listriknya," kata Meidiansyah.