WahanaNews-Sulbar | Senin (14/2/2022), Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Mamuju, Muhammad Ahyar meminta pemerintah serius dalam pengerjaan jalan Trans Sulawesi di Desa Takandeang, Kecamatan Tapalang, Mamuju, sebab proses pengerukan tebing tersebut membuat masalah baru saat hujan turun.
"Jalan dipenuhi lumpur dan licin, membuat pengendara roda dua terjatuh dan selalu membuat kemacetan panjang," ungkap Ahyar, kepada wartawan via telepon, Senin (14/2/2022).
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Menurut Ahyar, keadaan seperti ini sudah hampir satu tahun dan sudah menjadi cerita buruk masyarakat yang pernah melintasi jalan tersebut.
"Sangat berdampak pada aktivitas masyarakat, dan pengguna jalan, serta berdampak pada perputaran ekonomi daerah juga," tambahnya.
Sehingga, ia meminta para pihak penanggung jawab untuk melakukaan percepatan pemulihaan jalan trans di daerah Takandeang.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Seharusnya kata dia, lebih baik efeisienkan manajemen rekayasa lalu lintas dalam rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
Selain itu, Ahyar juga menyayangkan pernyataan seorang pengawas, yang mengatakan macet di Takandeang adalah hukum alam.
"Ini pernyataan seperti anak yang baru umur 5 tahun, yang belum sekolah, pernyataan orang awam ini, pantas jalan ini tak pernah tuntas polemiknya, yang mengawasi orang tidak tahu apa-apa," tandasnya.