Berdasarkan informasi, Bendungan Budong-Budong mempunyai potensi manfaat air baku sebesar 410 liter/detik.
Hal ini diyakini bermanfaat karena Kabupaten Mamuju Tengah diharapkan banyak melakukan kegiatan pembangunan, baik pertanian lahan basah maupun kegiatan industri yang membutuhkan air baku dari sumber air bendungan.
Baca Juga:
Tingkatkan Tampungan Air di NTT, Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Bendungan Temef
Selain irigasi dan penyediaan air baku, pembangunan bendungan ini juga sangat diperlukan sebagai pengendali banjir di daerah rawan bencana seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa dengan mengurangi 60 persen dari 341,59 meter kubik. per detik menjadi 106,76 meter kubik per detik, kata pernyataan itu.
Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah dilintasi oleh tujuh sungai yaitu Sungai Budong-Budong, Lumu, Karama, Karossa, Bengaulu, Kamansi, dan Panggajoang yang mengalir dari daerah perbukitan di timur hingga daerah pesisir di barat dan mengalir ke perairan laut Selat Makassar.
Bendungan Budong-Budong akan dibangun dengan membendung Sungai Salulebbo yang merupakan anak sungai Budong-Budong. Kabupaten Mamuju Tengah memiliki luas wilayah 306.527 km2 yang didominasi oleh lahan kering sekitar 38 persen dan lahan kering sekunder sekitar 24 persen.
Baca Juga:
Kebanggaan Terbaru Era Jokowi: Bendungan Leuwikeris Senilai Rp 3,5 T Siap Beroperasi
Kabupaten ini terdiri dari lima kecamatan yaitu Tobadak , Pangale , Budong - Budong , Topoyo , dan Karossa , dengan komoditas unggulan seperti padi dan tanaman lainnya serta kelapa sawit, kakao, kelapa, jeruk, kopi, obat-obatan. tanaman, dan perkebunan nilam.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]