Menurut dia, berbagai peralatan pendukung sistem kelistrikan di lokasi DPSP Labuan Bajo saling terintegrasi dengan tujuan mencegah pelanggan premium ZDT mengalami padam.
Mulai dari peralatan pembangkit, distribusi, hingga proteksi sistem kelistrikan dimanfaatkan sebagai upaya mitigasi potensi penyebab padam.
Baca Juga:
Sherpa G20 dapat Dukungan Penuh dari UI, Mulai dari Pengajuan Policy Brief hingga penggunaan Bus Listrik Merah Putih
“Salah contoh peralatan berteknologi tinggi yang saat ini sudah terpasang di sistem kelistrikan ZDT Labuan Bajo adalah Kubikel Tegangan Menengah (20 KV) terintegrasi dengan Proteksi Arus Lebih Line Differential dimana gangguan penyebab padam dapat terlokalisir,” terang dia.
Sementara itu, sebagai mitra PLN, ABB telah memasok lebih dari 50 relai proteksi seri Relion 615 yaitu tipe REF615 dan RED615 untuk proyek ZDT ini.
Dalam sistem distribusi listrik, relai proteksi dirancang untuk melindungi sistem kelistrikan saat terjadi gangguan.
Baca Juga:
Dirut PLN Ajak Negara Anggota G20 Dukung Transisi Energi di RI Lewat Skema ETM
Ketika suatu gangguan terdeteksi, relai proteksi akan secara otomatis melakukan berbagai langkah perlindungan dan memastikan pasokan listrik tidak terganggu atau meminimalisir dampak gangguan.
Selain itu, relai proteksi ini dapat beroperasi dengan berbagai perangkat dari pabrikan lain dalam sistem yang sama.
Relai ini direncanakan untuk mulai beroperasi pada kuartal III/2022.