WahanaNews-Sulbar | Setiap Daerah di Indonesia pasti memiliki ciri khas masing-masing, dari budaya hingga makanan memiliki keberagaman yang tidak pernah gagal membuat kita takjub. Warga Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat punya camilan khas yang gurih dan nikmat. Camilan khas itu disebut Deppa Tori yang terbuat dari tepung beras dan tepung ketan lalu dicampur gula merah cair.
Tidak sulit menemukan keberadaan penjual kue khas Mamasa ini. Salah satunya terletak di Toko Al Ikhlas, Jl Ahmad Yani, Kelurahan Mamasa, Kabupaten Mamasa.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Pemilik toko, Hj Nuraeni (63 tahun) mengatakan usaha pembuatan kue Deppa Tori telah digeluti sejak dulu. Usaha ini bahkan dimulai bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Mamasa pada tahun 2002. Untuk melayani permintaan warga, dalam sehari ia menghabiskan sedikitnya 5 sampai 10 liter tepung beras bercampur tepung ketan.
"Sudah sejak terbentuknya kabupaten (Mamasa). Dalam sehari biasa habis sampai sepuluh liter, tergantung pesanan," ujar Nuraeni kepada detikcom di rumahnya, Sabtu siang (08/01/2022).
Diakui Nuraeni, aktivitas pembuatan kue Deppa Tori mulai dilakukan dini hari, dibantu beberapa anaknya. "Saya buat, biasanya setelah salat subuh, sudah mulai menggoreng. Saya dibantu empat anak," ungkapnya.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Tingginya permintaan warga akan kue tradisional ini kerap membuat Nuraeni kewalahan. Apalagi menurutnya, banyak warga yang memasan kue Deppa Tori miliknya karena awet.
"Biasa kewalahan, banyak yang pesan, soalnya tahan lama, bisa sampai satu bulan. Yang penting proses pengemasannya dilakukan saat kue sudah dalam kondisi dingin,"jelasnya.
Deppa Tori, cemilan khas Mamasa yang terbuat dari beras ketan. Rasanya gurih-legit Foto: Abdy Febriady
Menurut Nuraeni, sebelumnya untuk kue Deppa Tori dijual seharga Rp 50 ribu per kilogram. Namun karena melambungnya harga minyak goreng, ia terpaksa menaikkan harga kue Deppa Tori menjadi 60 ribu rupiah per kilogram.