“Karena hubungan yang sangat dekat ini, saya berharap komunikasi dan koordinasi bisa berjalan lebih lancar, bahkan bisa dilakukan sampai di meja makan,” katanya.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh Suhardi Duka. Ia melihat ikatan keluarga ini sebagai anugerah yang memudahkan komunikasi dan mempercepat koordinasi dalam mengambil keputusan.
Baca Juga:
3 Peserta Retreat Dibawa ke RS, Ada Juga yang Pulang Duluan Karena Anak Sakit
Namun, di sisi lain, ia menegaskan pentingnya menjaga profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.
“Ikatan emosional harus ditempatkan pada porsi yang tepat. Kalau ada kebijakan yang melenceng, saya tidak akan ragu untuk mengoreksi, meskipun itu keputusan anak saya sendiri,” tegasnya.
Kini setelah dilantik, keduanya menghadapi tantangan besar. Perubahan yang cepat dan tantangan yang semakin kompleks mengharuskan mereka bekerja keras untuk menciptakan perubahan positif bagi Sulawesi Barat. Namun, keduanya tetap optimistis.
Baca Juga:
5 Kepala Daerah Tumbang Saat Retret Akmil di Magelang
“Yang paling penting sekarang adalah kita semua bahu-membahu menggunakan semua sumber daya yang ada, untuk beradaptasi dengan cepatnya perubahan-perubahan dan tantangan yang sudah ada di depan mata. Kami yakin Sulawesi Barat akan lebih baik ke depannya,” tutup Sutinah.
Melalui retret ini, diharapkan para kepala daerah, termasuk Suhardi Duka dan Sutinah, dapat memperoleh pembekalan yang akan mempermudah mereka dalam menjalankan tugas dan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pusat demi kemajuan daerah masing-masing.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]