"Di Balanipa ada 36 unit rumah, tersebar pada 8 desa, 1 kelurahan," ujar Syukri dikonfirmasi terpisah.
Dia juga mengaku masih melakukan pendataan untuk mengurai kategori kerusakan setiap rumah terdampak angin puting beliung.
Baca Juga:
Pangsuma FC Tumbangkan Bintang Timur Surabaya, Mantap di Empat Besar PFL 2025/2026
"Sementara diolah oleh kasi (kepala seksi) berapa berat, sedang, ringan, sebentar akan diurai," tuturnya.
Dijelaskan Syukri, rumah yang rusak diterjang angin kencang umumnya mengalami kerusakan pada bagian atap.
"Rata-rata pada bagian atap, terbuka atap rumahnya terbawa angin, dan rata-rata sudah tidak bisa digunakan lagi," imbuhnya.
Baca Juga:
Kemensos Kukuhkan PNKT 2025–2030, Karang Taruna Siap Perkuat Kemandirian Pemuda
Sebelumnya, angin kencang juga merusak sedikitnya 17 rumah warga di Desa Lembang-lembang, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (3/1).
"Ada 17 rumah, umumnya lepas atap dan dinding," kata Kepala Desa Lembang-lembang, Muh Sukran Amin kepada wartawan, Selasa (3/1/2023).
Menurut Sukran, terjangan angin kencang yang disertai hujan deras, terjadi sekira pukul 00:30 WITA, Selasa dini hari (3/1). Tiga dusun terdampak yaitu Dusun Lembang-lembang, Dusun Banua Baru dan Dusun Teppo.