Suaminya, yang bertugas di angkatan bersenjata Republik Rakyat Donetsk, tewas dalam pertempuran lintas perbatasan dengan pasukan Ukraina 2021 lalu.
Setelah Putin menyerang Ukraina untuk kedua kalinya pada Februari 2022, Galatova menjadi sukarelawan untuk angkatan bersenjata DPR dan dikirim ke Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Valentina kemudian mengajukan diri untuk bertugas militer setelah Rusia memutuskan melakukan operasi militer khusus di Ukraina pada Februari 2022.
Ia kemudian terbunuh oleh mortir pada 14 April 2022.
Rusia sebenarnya melarang wanita bertempur di garis depan.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Karenanya Valentina Galatova ditugaskan sebagai tenaga medis di garis depan sebagai gantinya.
Galatova hampir pasti merupakan bagian dari unit Rusia yang meggempur Kota Mariupol, Ukraina, dengan pengepungan brutal selama dua bulan dan hampir menghancurkan kota itu.
Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, diperkirakan tewas selama pengepungan di tengah pemboman membabi buta oleh pasukan Rusia.