"Di Indonesia, hewan yang paling sering menularkan rabies pada manusia adalah anjing, yakni sebesar 98 persen dan sisanya (2 persen) kucing dan kera," terangnya.
Ia menyampaikan beberapa cara penanganan luka gigitan hewan penular rabies pada manusia atau Post-Esposure Treatment (PET), yaitu mencuci luka gigitan secepatnya dengan sabun/deterjen pada air mengalir selama 15 menit, lalu diberi antiseptik, seperti obat merah dan sejenisnya.
Baca Juga:
Pemprov Banten Gelar Vaksinasi Rabies Gratis 100 Dosis Peringati HUT ke-24
Kemudian, segera pergi ke Rabies Center (puskesmas atau rumah sakit) untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan vaksin anti-rabies atau VAR dan serum anti-rabies (SAR) sesuai indikasi.
Pemberian vaksin rabies, menurut Siti Zaenab, sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah terpapar virus rabies dari hewan, yaitu dalam waktu 24–72 jam.
Dosis vaksin rabies yang diberikan, tambahnya, adalah empat dosis, dengan dosis tambahan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 setelah dosis pertama.
Baca Juga:
DPKP Kotim Gelar Vaksinasi Rabies Gratis Sambut World Rabies Day 2024
"Pemberian SAR seusai indikasi penanganan luka gigitan sesegera mungkin setelah terpapar hewan rabies, efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian," ujar Sitti Zaenab.
Ia memberikan beberapa tips waspada rabies, di antaranya mengikat dan memberikan kalung tanda kepemilikan untuk hewan peliharaan dan mengandangkan anjing atau kucing peliharaan.
Kemudian, melakukan vaksinasi anjing dan kucing secara teratur ke dokter hewan dan menghindari atau jangan terlalu dekat dengan anjing, kucing atau kera jika berada di wilayah tertular rabies.