"Program bantuan listrik gratis telah menjadi salah satu upaya untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari layanan listrik yang memadai," jelas Qamaruddin Kamil.
Ia menyampaikan sebanyak 27.324 warga miskin ekstrem di Provinsi Sulbar membutuhkan program bantuan listrik gratis.
Baca Juga:
Jejak Kemiskinan Sistemik: Konsekuensi dan Strategi Pengentasan
Dari total 104.809 warga miskin ekstrem di Sulbar, sebanyak 1.080 warga mengandalkan genset/solar sell untuk kebutuhan listrik mereka, sebanyak 19.932 warga menggunakan listrik bersama dan 6.312 warga lainnya tidak memiliki akses listrik sama sekali (non-listrik).
"Sehingga, sebanyak 27.324 warga perlu mendapatkan intervensi melalui program bantuan listrik gratis," ujar Qomaruddin Kamil.
Ia menyampaikan, pihaknya telah mengirim surat kepada seluruh kepala desa dan lurah di Sulbar untuk mengusulkan warga yang belum memiliki meteran listrik sendiri sebagai calon penerima program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun 2024.
Baca Juga:
Babinsa Koramil 420-07/ Sei Manau Melaksanakan Patroli Pencegahan Karhutla Di Wilayah Binaan
"Ada dua syarat yang kami minta, yakni nama-nama calon penerima program BPBL dan dokumen validasi yang ditandatangani oleh kepala desa atau lurah. Syarat yang harus kami penuhi untuk selanjutnya diusulkan ke Kementerian ESDM," kata Qomaruddin Kamil.
Sementara, Kepala Desa Salletto Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju, Kadir berharap Program BPBL Tahun 2024 juga dapat dilaksanakan di wilayahnya, mengingat masih terdapat keluarga kurang mampu yang belum memiliki meteran listrik sendiri.
"Program ini sangat membantu masyarakat miskin sehingga dapat menikmati listrik sendiri dan tidak bergantung lagi pada sumber listrik dari tetangga," kata Kadir.