WahanaNews-Sulbar | Akibat rem blong, sebuah truk yang dikemudikan Sunanto (27) bermuatan sekitar 5.000 batu bata di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) , Sulawesi Barat (Sulbar), terjun ke jurang dan terjerembab di sungai.
Kecelakaan tunggal ini terjadi gegara truk rem blong hingga hilang kendali saat melewati jalan menanjak.
Baca Juga:
KPK Ungkap Korupsi Pokir DPRD Sulteng dan Sulbar
Insiden terjadi di Jalan Poros Petoosang, Kelurahan Petoosang, Kecamatan Alu, Minggu siang (8/5/2022) sekira pukul 12:45 wita.
Sebelum terjun ke jurang sedalam tiga puluh meter, truk sempat bergerak mundur saat melewati jalan menanjak dan menabrak kandang kambing di sisi jalan.
"Diduga mobil truk tersebut mengalami rem blong, sehingga tidak dapat dikendalikan dan akhirnya masuk ke jurang," kata Bhabinkamtibmas Polsek Alu, Bripka Rahman Jaya kepada wartawan, Minggu (8/5).
Baca Juga:
Pengusaha WN Korsel Ditangkap KLHK Sulbar Soal Tambang Pasir: CV Wahab Tola Sah Punya IUP dan SHM
Menurut Rahman, truk dengan nomor polisi DD 8861 MW ini bergerak dari arah selatan menuju utara, dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per jam. Truk tersebut membawa sedikitnya 5.000 biji batu bata.
"Truk tersebut tidak dapat mendaki karena memiliki muatan batu merah sekitar 5.000 biji, hingga akhirnya mobil tersebut bergerak mundur ke arah jurang," ungkapnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sang sopir bersama tiga kernet berhasil selamat.
"Satu kernet mengalami luka dan telah mendapat perawatan di puskesmas," tandas Rahman.
Berdasarkan pantauan wartawan, ratusan warga di lokasi kejadian bahu membahu mengevakuasi truk menggunakan alat seadanya, agar tidak terseret arus sungai. Sementara ribuan batu bata muatan truk, tumpah di pinggir sungai.
Salah satu warga Bahtiar menuturkan, kerusakan pada rem truk sudah diketahui ratusan meter sebelum lokasi kejadian, saat melewati jalan menurun.
Saat itu, kernet truk memperingati warga agar menghindar lantaran truk sulit dihentikan.
"Mulai dari penurunan sana, remnya dol, sekira 300 meter dari sini. Kernetnya memberi tanda supaya orang minggir," ungkapnya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Bahtiar menyebut, awalnya sang sopir mencoba menabrakkan truk ke arah tebing di sisi jalan, saat melewati tanjakan.
Namun urung dilakukan, lantaran menghindari pengendara lain dari arah berlawanan.
"Makanya saat naik di tanjakan, mau ditabrakkan ke gunung (truk), tapi karena ada kendaraan orang antar nikahan dari arah berlawanan, makanya mundur dan jatuh di sungai," pungkasnya.[jef]