Sulbar, WahanaNews.co - Pemerintah Desa (Pemdes) yang menjadi lokasi dan fokus (lokus) stunting di Kabupaten Mamuju diharapkan terus meningkatkan upaya nyata dalam penanganan stunting.
Hal tersebut diperintahkan langsung Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi pada tahun 2023 lalu.
Baca Juga:
Tekan Angka Stunting, Pemkot Tangerang Tambah Rumah Sakit Rujukan
Dalam arahannya Bupati berharap para Camat dan kepala Puskesmas memaksimalkan berbagai program seperti program kejar timbang, sosialisasi kesehatan dan penambahan makanan terhadap anak.
Menindak lanjuti perintah Bupati, di desa Bonda, Kecamatan Papalang, Ibu hamil dan pemeriksaan kesehatan anak ke Posyandu yang meningkat sampai 98 persen, sebelumnya hanya sekitar 60 persen saja. Sehingga ternyata banyak anak ditemukan yang terindikasi mengalami gizi kurang baik yang dikenal dengan kata stunting.
Tahun ini 2024 desa Bonda ditetapkan sebagai desa lokasi fokus (lokus) stunting oleh pemerintah psat membuat Kepala Desa terkejut.
Baca Juga:
Bupati Bantul Tekankan Pentingnya Kader Posyandu dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Dikonfirmasi WahanaNews.co, Kepala Desa (Kades) Bonda Abdul Wahab mengakui bahwa ada pola hidup yang tidak sehat di masyarakat dan sudah berlangsung sebelum dirinya menjabat sebagai Kades.
"Kenapa dikatakan tidak sehat? desa Bonda ini merupakan penghasil ikan sehingga disebut kampung nelayan. Akan tetapi, ikan dijual sama orang lain hasil penjualan ikannya dibelikan Indomie untuk dimakan oleh anak-anaknya, sehingga anak anaknya tidak menikmati makanan bergizi dari kandungan ikan yang dimiliki," ungkap Abdul Wahab. Sabtu, (6/4/2024).
"Tak hanya itu, selain punya potensi perikanan desa Bonda juga memiliki potensi Pertanian seperti pemanfaatan halaman rumah atau kebun yang ada, ini semua bisa menurunkan angka stunting," lanjutnya.