Sulbar.WahanaNews.co, Mamuju - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulbar mengadakan rapat koordinasi untuk membahas strategi dan langkah-langkah pengendalian inflasi di sektor pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari di Mamuju, Selasa (20/2/2024), mengatakan, inflasi di sektor pangan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Bulan Ramadan, Bank Indonesia: Saldo Uang Layak Edar (ULE) di Kas Titipan Kota Sorong Saat Ini Sebesar Rp279 Miliar
"Oleh karena itu, kerja sama yang erat antara Dinas Ketahanan Pangan dan Bank Indonesia sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut," kata Abdul Waris Bestari.
Pada rapat tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar dan Bank Indonesia sepakat meningkatkan sinergi dalam mengawasi dan mengendalikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kenaikan harga pangan.
Salah satu langkah yang disepakati adalah melakukan pemantauan terhadap ketersediaan dan distribusi pangan di pasar serta melakukan intervensi jika diperlukan untuk mengontrol harga.
Baca Juga:
Survei BI Februari 2025: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Tetap Kuat
Sementara itu, Yovan Hadiatma selaku Ekonom Bank Indonesia Perwakilan Sulbar menyampaikan dukungan pada pelaksanaan gerakan pangan murah (GPM) dan fasilitasi distribusi pangan (FDP).
"Dengan demikian stabilitas harga pangan dapat terjaga dan membantu mencegah spekulasi harga yang dapat memicu inflasi," ujar Yovan Hadiatma.
Bank Indonesia lanjutnya, menyambut baik kerja sama tersebut dan menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah mengendalikan inflasi, khususnya di sektor pangan.