PLTM Lambur
Dua pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan total kapasitas 18 megawatt (MW) resmi beroperasi. (Dok. PLN)
Baca Juga:
PLN Siap Dorong Pemanfaatan Sains dan Teknologi untuk Akselerasi EBT
Kedua, PLTM Lambur milik anak usaha PLN, PT Indonesia Power yang ada di Pekalongan Jawa Tengah. Pembangkit dengan kapasitas 2x 4 MW ini memiliki nilai investasi sekitar Rp 220 miliar dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 85,3 persen.
Darmawan memastikan PLN akan terus memaksimalkan potensi pengembangan sumber daya air ini untuk basis listrik. Hingga Agustus 2022, kapasitas terpasang PLTA yang telah dikembangkan oleh PLN adalah sebesar 5,6 GW atau sebesar 8,5 persen dari total kapasitas terpasang pembangkit PLN di Indonesia.
PLN berkomitmen untuk menyukseskan program transisi energi nasional dengan terus meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dan mendorong pensiun dini untuk pembangkit listrik berbasis fosil. PLN akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak demi ketesediaan energi bersih dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga:
Inovasi Desalinasi PLN Buka Akses Air Bersih di Pulau Barrang Lompo Sulsel
PLTM Madong Beroperasi, Bauran EBT Sulsel Naik Jadi 38,8 Persen
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Madong
PT PLN (Persero) menyatakan sistem kelistrikan di Sulawesi bagian selatan kian andal dan hijau seiring dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Madong berkapasitas 2x5 megawatt (MW). PLTM yang terletak di Desa Madong, Kecamatan Dende' Piangan Napa, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, itu beroperasi sejak Maret 2022.