WahanaNews - Sulbar | PT PLN (Persero) akan mempertimbangkan penggunaan tiang listrik agar dapat dijadikan tempat pengisian kendaraan listrik atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Mempertimbangkan tiang listrik pinggir jalan pun bisa digunakan menjadi pabrik charging, ditambahi kabel charging walau itu agak slow charging," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo di gedung DPR RI Jakarta, dikutip Kamis (13/7/2023).
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Ia menyebut, PLN mendukung akselerasi kendaraan motor listrik berbasis baterai dengan menyediakan pasokan listrik.
Sebab, kendaraan listrik dianggap efisien karena sekali pengisian daya mobil listrik memiliki daya tempuh 300-400 kilometer. Apalagi 95% pengisian daya menggunakan home charging dan sudah dilengkapi pada waktu membeli mobil tersebut.
"Kalau saya memakai mobol listrik sehari hanya 60 km. Sehingga sekali ngecharge bisa sampai 5 hari," sebutnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Adapun peran PLN dalam pemenuhan pasokan untuk kendaraan listrik dengan membangun sistem digital yang terhubung dengan produsen atau dealer mobil. Artinya, perseroan akan bekerjasama dengan perusahaan menufaktur.
"Kami kerja sama dengan manufaktur dari Hyunday, Toyota, Mitsubisi, Nissan, BMW. Sehingga ada pembelian, langsung sistem kami mendapat notifikasi dan kami memastikan saat pemasangan home charging gratis sudah disediakan oleh delar mobilnya. Kami kirim tim kami untuk memastikan sistem listrik bisa menghandle penambahan daya," jelasnya.
Darmawan melanjutkan, perseroan akan membuat fasilitas pengisian daya dengan cepat demi kemudahan para pengguna kendaraan listrik. Saat ini, PLN sendiri telah membangun sebanyak 600 SPKLU.