Konsep Smart Farming yang digagas PLN berdampak positif terhadap kualitas produksi Bunga Krisan.
Ketua Kelompok Tani Sangkor, Piet Pusung menyampaikan terima kasih atas dukungan PLN di mana kehadiran listrik mampu memangkas biaya produksi turun hingga 50 persen dan waktu panen yang lebih cepat.
Baca Juga:
Kunjungan Menko Airlangga ke Singapura Dorong Kolaborasi Rantai Pasok, Investasi Hijau, dan UMKM
Hal ini tentu saja berdampak signifikan pada pendapatan penjualan Bunga Krisan Kelompok Tani Sangkor.
Selain waktu panen yang lebih singkat, peningkatan penjualan Bunga Krisan menjadi sinyal positif menyambut TIFF 2022 yang akan segera digelar Agustus mendatang.
“Yang tidak kalah penting adalah seluruh tanaman bunga yang ditanam dapat terjamin untuk dipanen tepat waktu dengan hasil panen yang maksimal,” ujar Piet.
Baca Juga:
Pemkab Karo Bantah Isu “Pelantikan Gelap”, Tegaskan Pelantikan Kabid Humas Sesuai Dengan Aturan
Budi daya Bunga Krisan memerlukan penanganan khusus, misalnya paparan cahaya 16 jam dalam proses bertumbuhnya.
Oleh karena itu kehadiran lampu untuk menggantikan fungsi matahari saat malam hari sangat dibutuhkan.
Dengan begitu, petani Bunga Krisan dapat meningkatkan produksi dengan efektif dan efisien dari masa vegetatif sampai generatif. [afs]