Sulbar.WahanaNews.co, Mamuju - Sebanyak 27.324 warga miskin ekstrem di Provinsi Sulawesi Barat membutuhkan intervensi program bantuan listrik gratis, kata Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulbar Qomaruddin Kamil.
"Masih banyak keluarga miskin ekstrem di Sulawesi Barat yang belum memiliki KWH meter sendiri," kata Qamaruddin Kamil, di Mamuju, Sabtu (27/01/24).
Baca Juga:
Hari Pelanggan, PLN bersama Pemerintah Salurkan Bantuan Pasang Baru Listrik di Tangerang
Dari total 104.809 warga miskin ekstrem di Sulawesi Barat, sebanyak 1.080 warga mengandalkan genset/solar sell untuk kebutuhan listrik mereka, sebanyak 19.932 warga menggunakan listrik bersama dan 6.312 warga lainnya tidak memiliki akses listrik sama sekali (non-listrik).
"Sehingga, sebanyak 27.324 warga perlu mendapatkan intervensi melalui program bantuan listrik gratis," ujar Qomaruddin.
Ia menyampaikan, pada tahun ini, Kementerian ESDM mencanangkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.
Baca Juga:
Survei Dinas ESDM Sulbar: Evaluasi 120 RTS Calon Penerima Bantuan Listrik Gratis
Program BPBL lanjutnya, diinisiasi berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 3 tahun 2022 tentang Bantuan Pasang Baru Listrik bagi Rumah Tangga Tidak Mampu.
"Program ini sejalan dengan upaya Penjabat Gubernur untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di wilayahnya," katanya.
Dalam penentuan penerima BPBL, pihaknya akan merujuk pada data P3KE Desil 1-3 yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tahun 2022.
Ia juga akan segera berkoordinasi dengan para kepala desa dan lurah untuk melakukan validasi data di wilayah masing-masing.
"Kami akan meminta seluruh kepala desa dan lurah untuk menyampaikan data pasti di wilayah masing-masing. Format usulan dapat diakses melalui link bit.ly/sulbar2024. Usulan kami terima paling lambat akhir Januari 2024 melalui email kantor [email protected]," tambahnya.
Ia berharap, program BPBL tahun 2024 dapat segera dilaksanakan, sehingga masyarakat miskin dapat menikmati listrik sendiri dan tidak bergantung lagi pada sumber listrik dari genset dan tetangga. Hal itu juga tambahnya, diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai aktivitas ekonomi menggunakan listrik sendiri, seperti pengolahan hasil pertanian, pertukangan dan perbengkelan.
"Sehingga, program ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah konkret dalam memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Sulbar," kata Qamaruddin Kamil.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]