Sulbar.WahanaNews.co, Mamuju - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan kunjungan ke sentra budidaya pisang kepok di Sulawesi Selatan untuk mendorong pengembangan industri budidaya pisang kepok.
"Kunjungan ke sentra budidaya pisang di Kabupaten Bone dan Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, tersebut untuk mendalami budidaya pisang berbasis industri," kata Bahtiar di Mamuju, Senin (8/7/2024).
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Antisipasi Hidrometeorologi Saat Pilkada
Apalagi lanjut Bahtiar, Provinsi Sulbar memiliki lima pelabuhan yang bisa digunakan untuk mensuplai kebutuhan pisang produksi di Sulbar ke Pulau Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
"Jadi, saya mengajak teman-teman di Sulbar untuk melihat langsung budidaya pisang di Kabupaten Maros dan Bone. Hasilnya, kita bisa terapkan di Sulbar untuk kemajuan ekonomi kita," jelas Bahtiar.
Budidaya pisang menurut Bahtiar sangat potensial dikembangkan di Sulbar sehingga pihaknya mendorong ASN di daerah itu bisa juga punya lahan sendiri dan menanam pisang.
Baca Juga:
Program Padat Karya UPP Mamuju Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Barat
"Budidaya pisang khususnya jenis mas dan raja sangat menjanjikan. Saya sendiri, sudah mengembangkan pisang kepok tanjung di lahan seluas empat hektare dan menghasilkan hingga Rp900 juta sekali panen," jelasnya.
Budidaya pisang kata Penjabat Gubernur tidak menggunakan modal besar, karena bahan baku sudah disiapkan oleh alam.
Apalagi lanjut Bahtiar, pohon pisang di Sulbar sudah tumbuh di mana-mana sehingga masyarakat hanya menambah wawasan tentang bagaimana cara merawat pisang dengan baik.
"Masyarakat hanya perlu rajin lalu diajarkan cara mengambil anakan, mengatur jarak, dan merawatnya. Jadi masyarakat harus diedukasi," katanya.
Bahtiar optimistis, budidaya pisang di Sulbar akan berkembang pesat karena menanam pisang telah menjadi budaya masyarakat di Sulbar.
Bahkan setiap hari pisang asal Sulbar diangkut menggunakan kapal menuju Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Artinya pisang asal Sulbar diminati oleh warga Indonesia. Jadi, saya mendorong pola penanaman pisang lebih bersifat industri dan bisnis. Jika ini dilakukan, saya optimistis Sulbar akan menjadi pengekspor pisang terbaik di Tanah Air," kata Bahtiar.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]