Sulbar.WahanaNews.co, Mamuju - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk mempercepat pendidikan vokasi di daerah tersebut, salah satunya Universitas Negeri Makassar (UNM) Sulawesi Selatan.
"Kesepakatan kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan antara Pemprov Sulbar dengan UNM Makassar," kata Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Sabtu (16/11/2024).
Baca Juga:
Pj Gubernur Sulbar Imbau Pemerintah Daerah Jaga Kelestarian Ekosistem Lingkungan dari Kerusakan
Selain UNM Makassar, Pemprov Sulbar juga telah melakukan pertemuan dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar terkait percepatan pendidikan vokasi di daerah itu.
"Pada penandatanganan kerja sama ini juga akan menghadirkan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), pimpinan DPRD Sulbar dan perwakilan kepala SMA dan SMK dari enam kabupaten," ujar Bahtiar.
Penandatanganan kerja sama pendidikan vokasi antara Pemprov Sulbar dengan UNM dan Unhas, akan dilaksanakan pada 18 November 2024.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Mamasa
Penjabat Gubernur menyampaikan bahwa pendidikan vokasi menjadi solusi penting untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Sehingga, tambah Bahtiar, Pemprov Sulbar menggandeng Unhas dan UNM untuk mempersiapkan Generasi Emas 20 tahun ke depan.
"Indonesia Emas syaratnya adalah pendapatan di atas Rp15 juta per bulan. Sehingga, anak-anak kita yang sekarang harus dipersiapkan agar memiliki daya saing di pasar kerja," kata Bahtiar.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris melakukan pertemuan dengan Wakil Rektor I Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Drg Ruslin, terkait kerja sama pendidikan vokasi di Sulbar.
Pertemuan itu juga dihadiri Dekan Fakultas Vokasi Unhas, Prof Dr Muhammad Restu SHut MP dan Wakil Dekan I Fakultas Vokasi Unhas, Prof Dr Zainudin. Muhammad Idris menyampaikan dalam pertemuan itu, pihaknya membahas terkait percepatan pendidikan vokasi di Sulbar.
"Ini untuk mempercepat pemenuhan dua masalah mendasar, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita yang masih jauh dari indeks nasional, yakni 69,85 persen serta ketenagakerjaan yang belum membanggakan," kata Muhammad Idris.
Ia mengungkapkan dengan adanya pendidikan vokasi akan membuat penguatan SDM usia kerja di Sulbar menjadi tenaga-tenaga terampil terdidik yang sudah siap memasuki dunia kerja.
Pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan diploma (ahli pratama, ahli muda, ahli madya, dan sarjana terapan) yang setara dengan program pendidikan akademik.
Kemudian, pendidikan diploma empat setara pendidikan strata satu dengan lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]