Ngadiman menjelaskan dengan pemanfaatan limbah abu batu bara ini dapat menekan biaya produksi hingga 15 persen, karena saat ini bersamaan bahan material terus melonjak naik.
Tentunya dengan biaya material yang tinggi dan guna memenuhi kebutuhan konsumen maka FABA menjadi jawaban yang tepat saat ini untuk menekan biaya produksi.
Baca Juga:
Sepanjang Semester I 2024, PLN Sukses Manfaatkan Hampir 1,5 Juta Ton FABA PLTU
"Saya juga mengucapkan rasa terima kasih banyak kepada PLN UPDK Kendari yang telah melakukan kerja sama dengan kami," ucapnya.
Ngadiman menambahkan untuk batako ukuran 18x38 per biji dibanderol di pasaran dengan harga Rp4.500.
Kata dia, dari sisi produksi dalam sehari CV Istacon Jaya memproduksi batako sebanyak 3.000 biji dan selama dua pekan ini dihasilkan sekitar 42.000 biji.
Baca Juga:
Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi
"Untuk penjualan sendiri dalam sehari itu kami bisa menjual sebanyak 1.000-2.000 biji batako," pungkasnya. [afs]