"Kemenkes agar betul-betul melakukan eksplorasi terhadap seluruh faktor risiko penyebab kasus gangguan ginjal, baik dari sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya," kata Jokowi.
"Ini kita harus pastikan betul. Uji klinis harus dilakukan, laboraturium seluler pada organ ginjal yang terdampak juga betul-betul dilihat betul," ujarnya menegaskan.
Baca Juga:
Kasus Gagal Ginjal Pada Anak, Dokter Minta Orangtua Waspadai Gejala-gejala Berikut Ini
Dengan demikian, menurutnya, pemerintah bisa memastikan dengan benar apa yang menjadi penyebab dari gangguan ginjal akut, terutama pada anak.
4. Perintahkan siapkan layanan kesehatan
Terakhir, Presiden Jokowi meminta agar Kemenkes segera menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penanganan penyakit gangguan ginjal akut. Selain itu, obat-obatan untuk mengatasi gagal ginjal perlu disediakan secara gratis. "Siapkan pelayanan kesehatan untuk masalah ini. Siapkan pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi, menangani dari gagal ginjal ini," kata Jokowi. "Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Ini penting sekali," ujarnya lagi.
Baca Juga:
Marak Gagal Ginjal Anak, Puan Maharani Minta Pemerintah Harus Masif Edukasi Makanan Sehat Masyarakat
141 pasien meninggal Sementara itu, dalam keterangan persnya seusai rapat terbatas, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak mengalami kenaikan per 24 Oktober 2022.
"Kasus gangguan ginjal akut atipikal yang telah mencapai 245 kasus tersebar di 26 provinsi dengan angka kematian di atas 57 persen," kata Budi Gunadi.
"Adapun, per Senin terdapat 141 orang meninggal, sebelumnya dilaporkan 133 orang," ujarnya melanjutkan.