Sulbar.WahanaNews.co, Mamuju - Kapolda Sulawesi Barat, Inspektur Jenderal Polisi Adang Ginanjar, meluncurkan program penanggulangan stunting terintegrasi melalui kampung binaan di Desa Bambu, Kabupaten Mamuju.
"Di kampung binaan itu ada posyandu yang aktif memberikan pelayanan kepada anak-anak dan ibu hamil, sehingga upaya penurunan angka stunting terus berlanjut," kata Adang Ginanjar di sela peluncuran program penanggulangan stunting terintegrasi di Mamuju, Rabu (3/7/2024).
Baca Juga:
Gencar Turunkan Angka Stunting, Pemda Sikka Lakukan Evaluasi Hasil Audit dan Diseminasi Kasus
Kapolda mengatakan bahwa program itu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta masyarakat setempat.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Stunting adalah masalah kompleks yang membutuhkan kolaborasi dari semua pihak," ujar Adang Ginanjar.
Program penanggulangan stunting tersebut, kata Kapolda, mencakup beberapa langkah strategis, di antaranya melakukan pemetaan daerah-daerah dengan prevalensi stunting tertinggi untuk mengidentifikasi akar masalah dan intervensi yang tepat.
Baca Juga:
Audit Kasus Stunting Untuk Menurunkan Angka Stunting di Toba
Kemudian, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan perilaku hidup sehat sejak dini, sehingga masyarakat betul-betul paham betapa pentingnya asupan gizi yang cukup dan perilaku hidup sehat dalam mencegah stunting.
"Program penanggulangan stunting terintegrasi ini diharapkan mampu menurunkan angka prevalensi stunting di Sulbar dan pentingnya peran aktif semua pihak dalam keberhasilan program ini," kata Adang Ginanjar.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi dr Effri Susanto menyampaikan bahwa program penanganan stunting tersebut merupakan atensi dari Kapolda Sulbar.