Sulbar.WahanaNews.co - Semangat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju untuk membumikan literasi di Bumi Manakarra tak pernah surut.
Baru saja sukses menyelenggarakan Mamuju Readers and Writers Festival (MRWF), Dispusip kembali melaksanakan kegiatan literasi lainnya. Kali ini diberi nama Jumat Berdiskusi dan Berpikir (Berzikir).
Baca Juga:
Sekolah Bakal Rutinkan Kunjungan Murid ke Dispusip Mamuju
Jumat Berzikir merupakan tindak lanjut dari MRWF. Hanya saja, kegiatan ini lebih cenderung pada dialektika pemikiran. Forum itu akan mendiskusikan pemikiran para penulis tentang perspektifnya terhadap sesuatu.
Kepala Dispusip Mamuju, Fausan Basir menuturkan, Jumat Berzikir dilaksanakan sepekan sekali di pelataran kantor Dispusip Mamuju, Jl. AP. Pettarani, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju.
“Akan dihelat setiap Jumat siang. Aktivitas pengetahuan ini akan membedah pemikiran yang tertuang dalam karya tulis. Baik itu dalam buku, opini, esai, resernsi buku, jurnal atau karya tulis kainnya,” ujar Fausan, Jumat 22 September 2023.
Baca Juga:
Layanan Perpustakaan Mamuju, Siswa SD Inpres Binanga 3 Dibombardir Ratusan Buku Bacaan Anak
Dispusip Mamuju sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin pemikirannya dibedah dan dikritisi. Menurut Fauzan, pikiran dan gagasan akan hidup ketika dibenturkan atau diperhadapkan dengan gagasan lain.
“Sehingga dialektika pemikiran atau saling kritik dengan cara intelektual hidup dan menjadi sebuah tradisi di Kabupaten Mamuju,” jelasnya.
Untuk edisi pertama, Jumat Berzikir akan mendiskusikan pemikiran Andriadi Kaizen. Tulisan Dosen sekaligus pendiri Komunitas Sastra Unimaju itu berjudul “Perpustakaan Telah Mati”.