WahanaNews - Sulbar | Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Gerakan Pangan Murah untuk stabilisasi harga pangan menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bernilai ibadah. Ini adalah upaya kita untuk menjaga harga pangan tetap stabil," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar, Abdul Waris di Mamuju, Kamis (13/4/2023).
Baca Juga:
Sambut Idul Fitri 1444 H, Pemprov Papua Barat dan Pemkab Fakfak Gelar Gerakan Pangan Murah
Gerakan Ketahanan Pangan itu sendiri, kata Abdul Waris, telah dilaksanakan sejak Rabu (12/4) hingga hari ini.
Menurutnya, kegiatan itu digelar bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Nasional, Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Sulbar, Perum Bulog serta Bank Indonesia (BI).
Gerakan Pangan Murah pada hari pertama, yakni pada Rabu (12/4) dilaksanakan di kawasan Pasar Baru, kemudian pada hari kedua pada Kamis ini digelar di Lapangan Ahmad Kirang Kabupaten Mamuju.
Baca Juga:
Per Hari Ini, Kebutuhan Daging Sapi di Sumsel Capai 70 Ton
Ratusan warga Kabupaten Mamuju terlihat antusias berbelanja berbagai bahan kebutuhan pokok yang dijual di bawah harga pasar.
"Harga bahan kebutuhan pokok diturunkan harganya hingga 15 persen di bawah harga normal," ujar Abdul Waris.
Ia menyampaikan, ada sembilan komoditas yang dipasarkan pada kegiatan itu, yaitu beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabai keriting, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras dan minyak goreng.
Pada Gerakan Pasar Murah tersebut, beras premium dijual Rp53.000/lima kilogram, beras medium Rp50.000/lima kilogram, bawang merah dan bawang putih masing-masing dijual Rp25.000/kilogram dan cabai keriting Rp11.000 per setengah kilogram.
Kemudian, cabai rawit Rp15.000 per setengah kilogram, ayam ras dijual Rp48.000 per ekor, telur ayam ras Rp44.000 per rak serta minyak goreng Rp12.000/liter.
"Kami berharap melalui Gerakan Pangan Murah ini dapat menjaga tingkat inflasi di Sulbar," kata Abdul Waris.
Sementara itu Nurmia, seorang warga Mamuju mengaku pelaksanaan pasar murah itu sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri.
"Harga yang dijual di sini lebih murah dibandingkan di pasar sehingga ini sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan untuk persiapan lebaran," ujar Nurmia.
Warga, kata dia, berharap komoditas yang dijual pada pasar murah itu tidak hanya terbatas pada sembilan jenis, tetapi juga kebutuhan pokok lainnya yang banyak digunakan saat lebaran.
"Kalau bisa, jenis bahan kebutuhan pokok ditambah jenisnya seperti tomat, wortel dan bahan kebutuhan lainnya yang digunakan saat lebaran," harap Nurmia.[mga]