WahanaNews - Sulbar | Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Akmal Malik meminta agar Persatuan Insinyur Indonesia (PII) membantu penanganan stunting di wilayah provinsinya.
"Pemerintah Sulbar telah meminta agar PII membantu penanganan stunting karena Sulbar merupakan daerah dengan angka penderita stunting tertinggi kedua di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik di Mamuju, Senin (23/1/2023).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Ia mengatakan, PII telah bersedia membantu Sulbar dan meminta agar penanganan stunting dilakukan dengan komprehensif menggunakan sarana teknologi.
"Akan digunakan aplikasi teknologi untuk mendeteksi setiap orang yang mengalami kehamilan di Sulbar untuk dilakukan berbagai langkah penanganan stunting," katanya.
Selain itu, akan dilakukan kolaborasi antara Pemprov dan PII dalam berbagai program untuk melakukan penanganan.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Ia menyampaikan, penanganan stunting di Sulbar terus dilakukan pemerintah karena menjadi salah satu masalah yang dialami dalam menyukseskan pembangunan.
Diketahui, angka stunting mencapai 33,8 persen berdasarkan hasil studi status gizi (SDGI) dan prevalensi stunting tertinggi di Sulbar adalah Kabupaten Polman mencapai 36 persen.
Sebelumnya, Gubernur juga telah meminta agar pemerintah kabupaten di Sulbar memaksimalkan penanganan stunting.
"Seluruh pemerintah kabupaten di Sulbar diminta serius dan memaksimalkan pengelolaan anggarannya dan penangan penanganan stunting," katanya.
Sementara, Sekretaris Jenderal PII, Bambang Goeritno mengatakan, PII siap melakukan kolaborasi dengan Pemprov Sulbar dalam melakukan penanganan stunting.
"Sulbar adalah daerah yang memiliki banyak potensi untuk berkembangan cepat dan PII akan siap berkolaborasi dengan Pemprov ini dalam mengatasi setiap masalah pembangunan termasuk stunting," pungkasnya.[mga]