Terkait konversi pengunaan BBM atau gas ke listrik juga didukungnya. Termasuk Pemprov sendiri ke depan untuk mobil operasi menggunakan mobil listrik.
Sehingga ia meminta PLN menyiapkan strategi implementasi di masyarakat. Langkah itu untuk memastikan penggunaan berjalan sesuai harapan.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
“Untuk mobil ke depan yang belinya mobil listrik, yang perlu disupport dari PLN bahwa setiap beberapa kilo meter ada tempat charge-nya. Untuk langkah awal bisa satu stasiun 1 kabupaten,” harapnya.
Pemprov mendukung akselarasi tumbuhnya ekositem kelistrikan di Indonesia. Sebab dengan beralih ke kendaraan listrik maka negara bisa menghemat impor minyak mentah dan BBM serta menghemat devisa negara.
Dilansir dari IG PLN Sulselrabar perbandingan mobil listrik dan bensin dengan jarak tempuh 10 KM. Mobil listrik emisi 1,3 Kg (co2), biaya 1,2 kWh seharga Rp3.000 sedangkan mobil bensin emisi 2,4 kg (co2) biaya 1 liter BBM seharga Rp12.500 (Pertamax 92). [afs]