Sulbar.WahanaNews.co, Mamuju - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat merilis sebanyak 30 persen lebih atau 33.354 orang dari 110.559 orang balita yang ada di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah ditimbang terkait penanganan stunting (kekerdilan).
"Sebanyak 30 persen balita di Sulbar telah ditimbang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar Asran Masdy, di Mamuju, Sabtu (3/2/24).
Baca Juga:
Upaya Pemerintah Sulbar Meningkatkan IPM untuk Masyarakat Sejahtera
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar terus melakukan penanganan penderita stunting dengan menggalakkan program gerakan ayo ke posyandu.
"Pelayanan medis yang diberikan kepada balita itu yakni dengan memberikan asupan makanan bergizi sehingga tinggi dan berat badannya dapat kembali normal," katanya.
Menurut dia, Sulbar berpenduduk 1,5 juta jiwa, merupakan daerah dengan jumlah penderita stunting tertinggi di Indonesia setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur, yakni mencapai 35 persen.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Sulbar Minta Perusahaan Bayar THR Karyawan Tepat Waktu
"Pemerintah di Sulbar terus berupaya menekan angka stunting agar tidak menjadi permasalahan pembangunan di Sulbar.
Ia menyampaikan bahwa penanganan stunting merupakan prioritas utama yang dilaksanakan Dinkes Sulbar membutuhkan kerja keras bersama antara semua pihak.
"Penanganan stunting merupakan salah satu prioritas utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulbar dan butuh dukungan semua pihak untuk menurunkan angka penderita stunting tersebut," katanya.
"Komitmen dan kerja sama semua pihak termasuk unsur pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat mencegah stunting," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]