Sulbar.WahanaNews.co, Mamuju - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat mencatat inflasi bulan ke bulan (month to month) sebesar 0,33 persen, yang dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas, seperti ikan cakalang, ikan layang, dan pisang.
Hal itu diuraikan Kepala BPS Sulawesi Barat Tina Wahyufitri saat diwawancara usai menggelar pres rilis di aula kantor BPS Sulbar, Selasa (1/10/2024).
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Tanggung Iuran BPJS Kesehatan 34.446 Warga Tidak Mampu
“Ikan cakalang memberikan andil inflasi sebesar 0,08%, ikan layang 0,07%, dan pisang 0,06%,” jelas Tina.
Kenaikan harga ikan cakalang dan layang, menurutnya, terjadi akibat berkurangnya pasokan ikan di pasar.
"Tangkapan ikan di lapangan lebih sedikit, dipengaruhi faktor cuaca dan belum masuknya musim tangkap untuk kedua jenis ikan tersebut," tambahnya.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Siagakan Alat Berat Antisipasi Longsor Jalur Mudik Lebaran
Berdasarkan data historis, musim tangkap ikan cakalang dan layang diperkirakan baru akan terjadi bulan Oktober. Hal ini menyebabkan penurunan pasokan yang berdampak pada kenaikan harga di pasaran periode September lalu.
Sementara itu, kenaikan harga pisang dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat jelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Ada budaya masyarakat yang cenderung meningkatkan permintaan pisang saat perayaan ini, sehingga turut menyumbang inflasi pada bulan ini," ungkap Tina Wahyufitri.