Jusman juga berharap ke depan pembinaan untuk kelompok lebih baik lagi. Sambung dijelaskannya, kami ini wilayah kerja Sulsel dan Sulbar yang mengelola 15 wilayah konservasi. Meski namanya balai besar tapi pegawainya kecil.
Tapi kami bersyukur atas dukungan masyarakat dan pemerintah, ucapnya.
Baca Juga:
Anugerah Lingkungan Proper 2023 Digelar, PGN Sabet 9 Penghargaan
Lanjut dijelaskan, Sulbar ini memiliki taman nasional Gandang Dewata, 74 desa masuk wilayah kawasan, dan tidak semua desa memiliki akses, sehingga butuh dukungan semua pihak.
Kita berharap, taman nasional Gandang Dewata bisa dikembangkan seperti taman nasional yang ada di Jawa sehingga bisa menghasilkan untuk masyarakat, ungkapnya.
Suhardi Duka berpesan agar masyarakat menjaga lingkungan, menjaga alam dengan giat menanam sebab itu sangat bermanfaat untuk masa sekarang dan akan datang, dan manfaatnya sangat dirasakan oleh banyak orang.
Baca Juga:
Indonesia Siapkan 5 Langkah Capai Nol Sampah dan Emisi pada 2050
Di wilayah konservasi, SDK berpesan agar tetap menjaga keaneka ragaman hayati. Khususnya hewan endemik kita (Sulbar) yakni Anoa (kerbau kenit). "Itu jangan ditangkap karena dilindungi, jika ditangkap bisa berefek hukum".
Sambung kaya SDK, ini juga penting dipahami bahwa wilayah konservasi dan masyarakat sekitar itu akan dibantu dihidupi atau dibantu sesuai kebutuhannya, sesuai metode sehingga bisa hidup bersama dengan alam.
Jadi bukan berarti setelah masuk wilayah konservasi masyarakatnya akan mati. Sehingga kami di DPR RI meminta pemerintah untuk bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan, dilakukan pengembangan masyarakatnya, ungkapnya.