SULBAR.WAHANANEWS.CO, Polewali Mandar - Warga Kelurahan Madatte, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat pria di sebuah kamar kos pada Senin (10/3/2025) petang.
Korban yang diketahui bernama Mubing (42), warga lingkungan Tanro, sebelumnya dinyatakan hilang selama lima hari. Mayat korban ditemukan dalam kondisi telungkup dan membengkak, tanpa mengenakan pakaian.
Baca Juga:
Pembunuhan di Pulogadung, Usai Mengecor Pemilik Ruko Pelaku Kuras ATM Korban
Pihak keluarga mengungkapkan bahwa mereka terakhir berkomunikasi dengan Mubing pada Kamis pekan lalu.
Setelah itu, mereka berupaya mencarinya ke berbagai tempat, termasuk memposting informasi mengenai kehilangan tersebut di media sosial, namun tidak berhasil menemukan jejaknya.
Selama dinyatakan hilang pihak keluarga telah mencari korban ke mana-mana, namun tidak menemukan jejak korban. Keluarga baru terkejut saat mendapat kabar jika korban meninggal dunia di kamara kosnya.
Baca Juga:
Diklaim Lebih Ramah untuk Bumi, Kompos Jasad Manusia Jadi Tren Sah di 12 Negara
Pihak keluarga mengungkapkan bahwa mereka terakhir berkomunikasi dengan Mubing pada Kamis pekan lalu.
Setelah itu, mereka berupaya mencarinya ke berbagai tempat, termasuk memposting informasi mengenai kehilangan tersebut di media sosial, namun tidak berhasil menemukan jejaknya.
Selama dinyatakan hilang pihak keluarga telah mencari korban ke mana-mana, namun tidak menemukan jejak korban. Keluarga baru terkejut saat mendapat kabar jika korban meninggal dunia di kamara kosnya.
Ditemukan tewas di kosnya
Keluarga akhirnya menemukan korban setelah mencari di tempat kosnya di lingkungan Madatte, di lantai dua.
Penemuan jasad ini mengejutkan warga setempat yang segera memenuhi lokasi kejadian.
Keluarga yang menemukan jasad korban tampak tak kuasa menahan tangis histeris setelah memastikan bahwa jasad tersebut adalah anggota keluarga yang mereka cari.
Tim identifikasi kriminal (Inafis) yang tiba di lokasi segera memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi, menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi dan sering mengkonsumsi obat-obatan. Dugaan sementara adalah penyakitnya kambuh hingga tidak sadarkan diri.
Hal ini juga didukung oleh hasil olah TKP yang tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.
“Sesuai keterangan keluarga, korban diketahui punya riwayat penyakit hipertensi dan sering mengkonsumsi obat-obatan. Kemungkinan penyakit korban kambuh hingga tak sadarkan diri. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” jelasnya, Senin (10/3/2025).
Setelah melakukan olah TKP, jasad korban dievakuasi ke rumah sakit umum daerah setempat untuk dilakukan visum et repertum.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]