WahanaNews - Sulbar | Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melibatkan tokoh agama dalam menurunkan angka stunting di provinsi tersebut.
Kepala Kantor Kemenag Sulbar, Syafrudin Baderung mengatakan, Kemenag Sulbar bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat untuk menurunkan angka stunting di provinsi itu.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Ia mengatakan, BKKBN dan Kemenag Sulbar telah melakukan rapat kerja daerah untuk program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana dengan tema "Bangga Kencana".
Menurutnya, rapat kerja tersebut untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulbar pada 2023.
"Dengan kegiatan tersebut, diharapkan terjadi sinergi agar mampu memecahkan persoalan dan menurunkan angka stunting yang ada di provinsi ini," ujar Syafrudin di Mamuju, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Ia mengatakan, tokoh agama dan tokoh masyarakat akan dilibatkan dalam pelaksanaan intervensi stunting di lapangan agar dapat ditekan.
"Rencana kerja penurunan stunting diharapkan dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten, kecamatan dan desa melalui intervensi," paparnya.
Ia berharap, pelaksanaan penurunan stunting dapat tepat sasaran. Stunting di Sulbar sendiri saat ini mencapai 33,8 persen atau sebanyak 479.699 anak berdasarkan hasil studi status gizi (SDGI).
Menurut dia, kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Sulbar adalah Kabupaten Polman mencapai 36 persen, disusul Kabupaten Majene mencapai 35,7 persen.[mga]