Sulbar.WahanaNews.co - Minat baca sejumlah siswa sekolah sasaran program layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju berangsur membaik.
Belakangan ini, Dispusip memang getol memberikan pelayanan perpustakaan. Utamanya puluhan sekolah yang telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU).
Baca Juga:
Layanan Perpustakaan Mamuju, Siswa SD Inpres Binanga 3 Dibombardir Ratusan Buku Bacaan Anak
Jajaran Dispusip Mamuju bergantian menyambangi sekolah itu. Mereka hadir mendukung program literasi sekolah dengan cara menyediakan ratusan buku beragam genre. Motivasi, edukasi, dan aktivitas literasi lainnya juga diberikan.
Sekolah sasaran di antaranya, SMPN 1 Mamuju dan SD Inpres Binanga 3. Kedua sekolah itu memang berbeda tingkatan, namun memiliki kecenderungan yang sama. Perilaku sejumlah siswa terhadap buku bacaan perlahan berubah.
Peserta didik mulai tertarik membaca buku. Setiap kali Dispusip hadir, mereka berlomba-lomba mencari bahan bacaan. Bahkan, kerap kali mereka berebut buku yang sama-sama disukainya. Pihak sekolah melihat perubahan itu melalui pengamatan mereka.
Baca Juga:
Tambah Koleksi, Dispusip Mamuju Siapkan Ribuan Buku Baru
Kepala SMPN 1 Mamuju, Sahabuddin mengungkapkan, perubahannya memang tidak signifikan, namun terlihat kontras. Sulit memobilisasi murid di awal kehadiran Dispusip Mamuju. Bahkan, para guru harus memanggil mereka hanya untuk meminjam buku.
“Awalnya mengambil buku saja, susah. Sejalan proses itu, sudah ada perubahan. Antusias anak-anak sudah mulai tampak. Kalau perpustakaan datang, mereka langsung ke sana. Mereka berebutan mencari buku menurut kegemarannya,” ungkap Sahabuddin, Rabu kemarin.
Kondisi serupa dialami murid SD Inpres Binanga 3. Kepala sekolah, Adilah Said melihat antusias anak didiknya sangat tinggi. Setiap kali layanan perpustakaan, muridnya berlarian menuju tempat buku yang disiapkan.
“Perpustakaan sangat membantu program literasi kami. Bisa dilihat sekarang, literasi baca anak-anak mulai meninjukkan tren positif. Antusiasnya tinggi,” kata Adilah.
Dia membeberkan, meningkatkan minat baca anak memang sulit. Apalagi, mayoritas mereka hidup dalam lingkungan kurang budaya literasi. Tantangannya berlipat ganda.
“Sehingga kami mulain intens meningkatkan minat baca mereka. Alhamdulillah, Dinas Perpustakaan Mamuju membantu kami,” tandasnya.