WahanaNews - Sulbar | Kementerian Pertanian memastikan stok bahan pangan di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1440 Hijriah atau tahun 2023, tetap tersedia.
"Ketersediaan bahan pangan pokok di Sulbar dipastikan aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga Idul Fitri," kata Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kementerian Pertanian, Wisnu Wasisa Putra, di Mamuju, dikutip Jumat (14/4/2023).
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Kementerian Pertanian, kata dia, sengaja menurunkan tim yang berkolaborasi dengan Satuan Gugus Tugas Pangan Sulbar dan Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk melakukan monitoring ketersediaan bahan pangan pokok di Pasar Baru Mamuju.
"Kepastian ketersediaan stok bahan pangan pokok itu setelah hari ini, kami bersama Satgas Tugas Pangan Sulbar dan Pemkab Mamuju melakukan monitoring di Pasar Baru Mamuju," terang Wisnu.
Bahkan, lanjut Wisnu, bahan pangan pokok tersebut tersedia di pasar dan stoknya dipastikan mencukupi hingga Mei 2023.
Baca Juga:
Kementerian PU Sinergi dengan Kementerian Pertanian, Targetkan 1 Juta Hektar Lahan Teraliri Irigasi
Sehingga, ia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir, karena selain stoknya ada, harga bahan pangan pokok juga relatif stabil meski ada beberapa yang mengalami sedikit kenaikan harga.
"Ketersediaan dan stabilitas harga yang terjaga merupakan hasil kerja sama seluruh instansi terkait yang telah mengawal distribusi bahan pangan pokok dari hulu hingga berada di tangan masyarakat," jelas Wisnu.
Komoditas beras merupakan bahan pangan yang cukup melimpah di Sulbar, bahkan mampu didistribusikan ke Kalimantan.
Ia menyampaikan, berdasarkan data sistem automasi Badan Karantina Pertanian (IQ-Fast) pada tahun 2023, Karantina Pertanian Mamuju telah mensertifikasi 527 ton beras yang keluar dari Sulbar.
Data tersebut, lanjut Wisnu, selaras dengan data yang telah dihimpun Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, dimana pada Minggu pertama bulan April 2023, ketersediaan beras di Sulbar mencapai 20.877 ton, sedangkan ketersediaan untuk Mamuju sekitar 2.109 ton.
"Dengan turun ke lapangan, kita dapat memastikan data yang telah dihimpun Badan Karantina Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar," ujar Wisnu.
Dari hasil monitoring itu, tim Kementan bersama Satgas Pangan Sulbar dan Pemkab Mamuju menjamin harga bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Mamuju tetap stabil, yakni harga beras dijual di kisaran Rp11.000-13.000/kilogram, bawang merah Rp28.000-Rp35.000/kilogram dan bawang putih Rp28.000-Rp30.000/kilogram.
Kemudian, gula pasir dijual di kisaran Rp14.000-Rp15.000/kilogram, minyak goreng kemasan Rp15.000-Rp20.000/liter, cabai rawit Rp30.000-Rp35.000/kilogram, cabai keriting Rp30.000-Rp35.000/kilogram, daging ayam Rp75.000/tiga kilogram, telur ayam ras Rp50.000/rak serta ikan di kisaran Rp35.000-Rp50.000/kilogram.
"Kami mewakili Kementerian Pertanian meminta seluruh jajaran yang bertugas di Sulbar untuk terus bersinergi dengan semua pihak dan memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa demi menjaga stabilitas ketahanan dan keamanan pangan," kata Wisnu.
Sementara, Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono mengatakan bahwa, pihaknya sebagai border di pelabuhan dan Bandara senantiasa mendukung kelancaran lalulintas komoditas pertanian Sulbar dengan menjamin kesehatan dan keamanan komoditas terutama bahan pangan pokok.
"Oleh karena itu, Karantina Pertanian Mamuju juga ikut tergabung ke dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulbar, dalam hal ini bertanggungjawab untuk mengetahui dan mengawal ketersediaan pangan di Sulbar," pungkas Agus Karyono.[mga]