WahanaNews-Sulbar | PT PLN (Persero) siap memasok listrik sebesar sebesar 35 megavolt ampere (MVA) untuk mendukung operasional tambang emas milik PT Gorontalo Sejahtera Mining. Hal ini tercermin melalui agenda penandatanganan nota kesepahaman penyaluran tenaga listrik yang diselenggarakan di Kantor PLN Pusat pada Senin (8/8).
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN Adi Priyanto menegaskan PLN siap menyediakan dan mengelola infrastruktur ketenagalistrikan yang andal untuk mendorong geliat industri pertambangan nasional. Adapun untuk memenuhi kebutuhan daya PT Gorontalo Sejahtera Mining, PLN akan memasok listrik melalui jaringan dengan tegangan listrik 150 kV.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Kami berharap layanan PLN dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mendukung potensi pengembangan industri di daerah Gorontalo dan sekitarnya. Kami tentunya terus berkomitmen menjaga kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya, baik dari sisi reliabilty dan quality,” jelas Adi.
Komitmen penyediaan kebutuhan listrik PT GSM dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik. Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa MoU tersebut merupakan bentuk kepercayaan dari pelanggan yang telah menyerahkan urusan listrik kepada PLN. Untuk itu pihaknya berkomitmen menjaga kepercayaan dari pelanggan tersebut.
“Kami pastikan pasokan untuk Gorontalo secara umum aman. Untuk itu pengusaha dan masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan daya listrik,” kata Adi.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Adi berharap, adanya kerja sama ini, dapat berjalan dengan sinergi yang baik, antara PLN dan Gorontalo Sejahtera Mining, baik secara legal, teknis dan komersial.
Adi menambahkan pada 2023 - 2024, PLN bersiap menyambungkan sistem kelistrikan Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo dengan Sistem Kelistrikan Sulawesi Selatan. Dengan begitu, akan berdampak pada kemampuan sistem kelistrikan yang sangat andal.
Untuk pasokan daya kelistrikan di Sulawesi Utara, khususnya Gorontalo, saat ini adalah 627,32 megawatt (MW). Beban puncaknya ada di angka 425,11 MW dan cadangan daya 202,21 MW. Sehingga PLN merasa sangat siap untuk melayani kebutuhan pelanggan industri dan masyarakat umum.
“Kami berkomitmen dapat melayani kebutuhan pelanggan, sehingga produksi PT GSM bisa meningkat dan melayani kontrak-kontraknya,” pungkasnya.
Sejak 2020, PLN telah melakukan transformasi dengan tajuk power beyond generation. Transformasi ini terdiri dari 4 aspirasi yaitu green, lean, inovative dan customer focused. Dengan aspirasi tersebut PLN berkomitmen untuk memasok segala kebutuhan daya listrik sekaligus menstimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Gorontalo Sejahtera Mining, Boyke P Abidin menjelaskan hadirnya alternatif energi dari PLN tidak hanya menunjang kebutuhan operasional tambang, tetapi juga memastikan listrik yang digunakan berasal dari sumber energi yang baik.
“Terima kasih kepada PLN, kami diberikan kesempatan untuk menjadi pelanggan. ini adalah MOU kedua yang saya tandatangani setelah sebelumnya untuk tambang emas di Banyuwangi yang dikelola PT Bumi Suksesindo (BSI),” ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan energi bersih menunjang kemudahan pembiayaan. Adapun, nantinya PT GSM juga mengharapkan adanya penerbitan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC) PLN.
Diharapkan, hadirnya pasokan listrik PLN dapat mendukung eksplorasi dan eksploitasi tambang emas yang berlokasi Kabupaten Pohuwatu, Provinsi Gorontalo. Boyke menambahkan, pengembangan tambang emas ini sudah disiapkan dalam 10 tahun terakhir dengan masa konsesi hingga 20 tahun ke depan.
“Ini proyek yang cukup besar. Kalau kami jadi pelanggan PLN, tentunya kami akan menjadi pelanggan yang setia,” tegasnya. [afs]