WahanaNews - Sulbar | Masih dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke 78, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju kembali menggelar lomba cipta karya puisi. Lomba ini terbuka untuk umum dan dinilai oleh sastrawan dan pegiat literasi dan budaya yang ada di Mamuju.
Dari puluhan karya yang masuk hingga batas waktu yang ditentukan berakhir, terpilih 6 puisi terbaik yang keluar sebagai juara pada kompetisi tersebut. Puisi karya Mewangi M. Siyaan dengan Judul “Bukan Selimut Kumal Biasa” terpilih sebagai juara pertama.
Baca Juga:
Rayakan HUT RI, Relawan BUMN di Jembrana Gelar Upacara dan Berbagai Kegiatan Sosial
Proses pemberian hadiah dan trophy juara diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju, Muhammad Fausan Basir dan Dewan Juri, Adi Arwan Alimin, Kamis 24 Agustus 2023.
Pegiat Budaya dan Literasi, Adi Arwan Alimin disela-sela kegiatan tersebut mengapresiasi seluruh peserta yang telah berpartisipasi dengan mengirimkan karya puisi terbaiknya dalam gelaran tersebut. Hal ini menurutnya, menunjukkan bahwa Mamuju semakin berkembang dengan talenta-talenta muda yang memiliki ketertarikan akan literasi.
“Seluruh Karya yang masuk di dewan juri bagus-bagus, memiliki struktur puisi yang baik, mampu membangun metafora melalui pengandaian kata-kata sehingga yang membaca dapat menampilkan visualisasi dalam pikirannya. Namun dari dewan juri kami lebih memilih yang lebih dekat dengan tema lomba,” ungkap Adi Arwan Alimin.
Baca Juga:
Peringati HUT RI ke-79, Kajari Gunungsitoli Bacakan Amanat Jaksa Agung
Kepada para peserta ia pun menyampaikan agar lebih memperbanyak kosakata dengan rajin membaca berbagai tulisan. Dengan membaca akan banyak hal-hal yang di serap, selain itu juga perlu riset maupun observasi langsung sehingga karya tulisan yang dibuat nantinya akan mudah bercerita tentang hal yang akan ditulis itu.
Jika tidak mampu melakukan hal tersebut paling tidak penulis bisa bertanya pada orang yang mengetahui hal tersebut atau memperbanyak referensi bacaan sehingga padanan kata maupun pilihan kata yang disadurkan ke dalam puisi bisa menciptakan metafora yang memvisualisasikan hal yang disampaikan dalam puisi.
“Saya sangat hormat pada seluruh peserta yang telah mampu menghasilkan karya-karya ini, dan ini merupakan langkah awal yang sangat baik dan titik tumpu yang bagus. Saya pun bersedia membersamai teman-teman untuk lebih mengembangkan kepenulisan kedepannya,” pungkas Sastrawan yang dikenal lewat Karya bukunya, Daeng Rioso.