Istana Pura Mangkunegaran tak hanya sebagai cagar budaya saja tetapi juga menjadi bagian dari wadah edukasi kepada masyarakat. Dengan REC, Istana Pura Mangkunegaran menjadi pusat peradaban yang berlandaskan energi hijau.
"Sehingga diharapkan, ke depan Puro Mangkunagaran ini menjadi kawasan wisata edukasi budaya yang memadukan unsur klasik dan modernisasi, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Jawa dan mampu menjadi rujukan bagi masyarakat untuk mempelajari adat-istiadat, pengetahuan, norma dan kesenian Jawa," ujar Darmawan.
Baca Juga:
Mengenal Basahan, Baju Adat Solo yang Dikenakan Kaesang di 'Ngunduh Mantu'
Darmawan menambahkan, REC yang diserahkan ke Istana Pura Mangkunegaran ini bersumber dari PLTP Kamojang.
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable dan diakui secara internasional serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
“Melalui REC, PLN menghadirkan opsi untuk pemenuhan target sampai dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan. Cara pembeliannya pun relatif mudah dan cepat,” tutur dia.
Baca Juga:
6 Fakta Pura Mankunegaran, Tempat Akad Nikah Kaesang
Darmawan juga memastikan energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional.
Saat ini pembangkit green energy milik PLN yang terdaftar adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas 140 MW, PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW, atau setara 2.500.000 MWh per tahun. [tum]