WahanaNews-Sulbar | PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mendukung terselenggaranya tur kendaraan listrik Kementerian Perhubungan yang digelar pada 7-11 November 2022 dengan rute Jakarta-Bali.
Ketua Rombongan Tur Wilfrid Siregar dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, mengatakan, rombongan touring yang terdiri dari 11 mobil dan 2 bus listrik ini akan berhenti di titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN seperti Cirebon, Semarang, Surakarta, Madiun, Surabaya, Jember, Banyuwangi dan Bali.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengkampanyekan kepada masyarakat bahwa kendaraan listrik tidak perlu ragu lagi karena infrastruktur sudah tersedia, nyaman, aman dan murah. Perbandingan kendaraan listrik 1 : 6 dibandingkan bahan bakar fossil," kata dia.
Menurut dia, keberangkatan 11 Mobil dan 2 bus tersebut dilepas oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Moeldoko sebagai ketua Periklindo.
"Kemarin berangkat dengan kondisi baterai 100 persen melihat jaraknya, di kilometer 207, Cirebon charging, lalu charging lagi di Semarang bermalam lalu lanjut ke Solo, dan Madiun," kata Wilfrid.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Rombongan tiba di Madiun, pukul 16.15 WIB pada (8/11), peserta melakukan kegiatan charging di SPKLU 626 A Madiun secara bergantian sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Melanjutkan perjalanan ke Bali, rombongan touring kendaraan listrik singgah di PLN UP3 Jember untuk melakukan charging di SPKLU pada Rabu (9/11).
Menyambut kehadiran rombongan sekaligus mengedukasi masyarakat, Manager PLN UP3 Jember, Yudi Lordianto mengungkapkan kelebihan kendaraan listrik.
"Pertama, rendah carbonisasi sebab kendaraan listrik tidak ada gas buang (zero carbon), kedua, ramah lingkungan dan ketiga biaya operasional jauh lebih murah," kata Yudi.
Kegiatan touring kendaraan listrik ini bukan pertama kali digelar, sebelumnya PLN bersama komunitas EV telah menggelar kegiatan serupa dengan rute tempuh Jakarta-Bali.
"Jika dulu adalah komunitas EV sekarang peserta mobil listrik ada dari Hyundai, lexus, wuling, bus SAG, dll. Harapannya kami ingin agar masyarakat semakin terbuka dengan adanya kendaraan listrik ini dan tidak ragu beralih," kata Wilfrid.
Dia menambahkan bagi pelanggan yang membeli mobil listrik baru, PLN memfasilitasi masyarakat dengan Home Charging gratis. Berbeda dengan EV Charge di SPKLU, alat pengisian baterai mobil di rumah membutuhkan waktu yang lebih lama, sekitar 6 jam. Itu pun dengan daya listrik minimal 7.700 KVA. [afs]